welcome in my blog

Sundara HrDaya

Selasa, 07 Februari 2012

curhat

hari ini ngenet di warnet muslikh. . . .
denger percakapan anak kecil
"heh td kamu sms aku yo, batreq entek, tak ces, eh.,., aku dwe numb.e cewek ayu banget, arek SD!!"
hahahahah, aQ sndiri mndengarnya, ada -ada aja anak kecil jaman sekarang.., aku sudah kelas tiga kamarin dan tadi ujian lokal pondok!!! haduh. . . . baca kitab gundul, palagi tajwidnya,.,., nggak bisa.,.,!!!

coba saja da penyemangat buat aku!!!

Sabtu, 24 Desember 2011

selamat tinggal



Tak pernah  terlintas di benakku, di hatiku, bahkan bahasa tanganku untuk ucapkan selamat tinggal padamu.
Tetapi karna seperti takdir yang telah tertulis, seperti jantung yang harus memompa darah, seperti  air yang harus mengalir, seperti cinta yang harus berkorban, seperti  aku terhadap ketakutanku!!!
Takut pergi tanpa sempat melambai tangan,  meneriakkan kalimat itu “selamat tinggal ***** ”!!!

Jumat, 25 November 2011

love

Terangkai katai indah untukmu
dalam sebuah kesempitan memori
aku memilih “I luph U” kalimat yang sederhana
yang sanggup meledakkan diriku
karena kata itu tertahan selalu
setiap aku mencoba melepasnya lewat kepingan-kepingan
udara yang siap mengantarnya pergi ke pintu pendengaranmu. :)

By : Sundara HrDaya

Sabtu, 19 November 2011

kitab cinta YusuF ZulaikHa

aQ ingin seperti Zulaikha. . . . .
 yang mampu menahan hasrat untuk bermuajahah di hadapan yusuf yang santun nan rupawan
meskipun rindu menyeruak, merentakkan jantung menghancurkan hati menjadi kepingan-kepingan yang anginpun tak mampu membawanya di hadapan seorang yusuf,
hanya demi mempertahankan martabatnya sebagai gadis yang mempunyai harga lebih tinggi bahkan dapat setinggi langit ke tujuh,
 zulaikha rela mengabaikan perasaannya hingga tetesan air mata membasahi pelupuk mata. . . . .
mampukah. . . . .

Kamis, 17 November 2011

ini adalh slah satu karyaku,.,., semoga menghibur!!

Becak cinta…………..

Awan berarak mengikuti langkah aisha yang berjalan sendiri di tepi trotoar, matahari mulai bersahabat, tak panas seperti saat dzuhur tadi. aisha lebih memilih berjalan kaki dari pada naik kendaraannya di rumah.
Bia yang terbangun dari tidurnya menguap lagi selebar-lebarnya. Dengan sedikit paksaan, akhirnya bia berdiri dan berjalan menuju pintu kamar mandi, sedang aisha menungguinya. ketika bia sudah muncul, aisha sedang merapikan kembali jilbab yang di kenakannya, bia terlihat heran.
“aisha?! Gue heran deh, ngapain sih muslimah harus menggunakan jilbab yang ribet??” tanya bia, aisha hanya trsenyum manis “bukannya panas yah??” lanjut bia.
            “jilbab bagi aku pelindung bia, banyak sekali perbedaan kita yang memakai jilbab dan yang nggak! jika kita di goda oleh cowok yang iseng, pastilah godanya dengan sopan juga, kayak mereka ngucapin salam ke kita, tapi kalau kita tak tutup aurot, pastilah kita akan di lecehkan dengan nyolek atau apalah!! Jilbab membuat kita aman, kamu tau jika pemerkosaan sebagian besar di akibatkan oleh wanita yang tak bisa menjaga aurotnya,  ketahuilah, agamamu memerintahkan apa-apa yang terbaik bagi pengimannya?!” terang aisha
            “mungkin juga iya sih, tapi bagaimana menurutmu dengan pencuri yang memakai jilbab sebagai kedok?, orang yang mempermainkan jilbab seperti disini dia makai, dan jika di sana tidak, mending sekalian nggak pakai jilbabkan!? Tutur bia kepada aisha yang sekali lagi mengawalinya dengan senyuman
            “iya…, jika itu memang benar adanya, mereka telah menurunkan derajat kami sebagai pengguna jilbab yang ikhlas karna Allah! Tapi kamu jangan selalu bersuuzhon kepada yang memakai jilbab, dan biarkan saja mereka seperti itu, pasti semua ada balasannya, seperti orang sholeh dapetnya orang sholehah, munafik, pasti dapat orang munafik, dan pezina pasti dapat pezina!!”, aisha menjelaskannya, bia menggodanya dengan menyangkutkan nama angga cowok terpopuler di sekolah, angga memang di gosipkan menyukai aisha. Di tengah obrolan, hape aisha bergetar, ia menjawab telfon yang ternyata dari angga.
”assalamualaikum” sapa angga cepat-cepat sebelum aisha memulainya dulu
            ”waalaikum salam, ada apa ngga?”
            ”aku pengen ngajak kamu keluar, aku sudah izin ke orang tuamu, dan mereka mengizinkannya aisha, kalau tidak percaya, kamu bisa berbicara dengan ayahmu sekarang!”
            ”apa? Kamu di rumahku sekarang?,ennggg.,.,., nggak usah, aku percaya kok!        
            ”kamu mau kan keluar denganku?, aku tau kamu bukan orang yang bisa melanggar janji, katamu jika aku bisa izin dengan orang tuamu, kamu mau pergi denganku, sekarang aku akan ke rumah bia, kamu sholat isya’ dulu saja.” kata angga di seberang sana.
”baiklah, aku mau keluar denganmu, tapi ada syaratnya, aku nggak mau duduk bersebelahan denganmu dengan naik sepeda motor, karna kita bukan muhrim, aku nggak mau bersamamu dalam satu ruangan yang sempit seperti dalam mobil, aku juga nggak mau jalan kaki bersebelahan denganmu, karna itu akan menimbulkan fitnah, apakah kamu bisa menjauhkan kita dari fitnah? Apakah kamu sanggup dengan semua persyaratanku?” tantang aisha, dengan sedikit keberatan, anggapun menyeutujuinya. Sebenarnya aisha tidak sengaja mengatakan jika ada seorang cowok yang ingin pergi dengannya harus minta izin dengan orang tuanya, kapan ia katakan, aishapun sudah lupa, dan sebenarnya, orang tua aisha sudah mempercayakan kepadanya,  karna menurut mereka, aisha mau pergi, berarti cowok itu bisa di percaya oleh aisha, begitulah pemikiran orang tuanya.
Setelah salam terakhir dari solat isyaknya, ia bersiap pergi dengan angga, aisha lari kecil menghampiri pintu gerbang rumah bia,”sssrrreet”, pintu gerbang terbuka olehnya, saat melihat seseorang yang sedang duduk itu, aisha terbengong-bengong, dan mencoba mempercayainya, sedang bia yang ada di belakang aisha heran dengan tampang aisha yang terlihat keheranan, iapun menghampirinya. Awalnya ia tak menyadari siapa cowok yang di depannya itu, dengan handuk keringat yang nyangkut di lehernya, dan kaos oblong yang ia kenakan sedang duduk dia atas ”becak!” spontan bia tertawa terbahak-bahak sekaligus meyakinkan dirinya jika pria di depannya itu angga. ”kamu mau kan jalan sama aku?, aku sudah memenuhi persyaratanmu kan?, tidak bersebelahan denganmu, tidak dalam 1 ruang sempit kayak di mobil katamu, tidak berjalan kaki denganku, tidak bisa menimbulkan fitnahkan?!” kata angga menghadap aisha yang masih tidak bisa mempercayainya, kemudian ia tersenyum dan mengiyakannya. Angga ber-yes ria, mantan ketua osis itu kesenengan. ”kenapa kamu mau bersusah payah ngajak aku ngga?!” tanya aisha di tengah perjalanan sembari menikmati angin malam yang sejuk.
”aku suka dengan seseorang, aku ingin membuat dia cemburu. . .!, maaf ya aisha, ku pikir karna kamu baik hati,  kamu tidak akan marah!”jelas angga membuat aisha terkejut dan mendongakkan kepalanya, kemudian tertunduk lagi.
Aisha terkejut dengan suasana yang jarang sekali ia temui, banyak sekali lampu-lampu kecil yang menghiasi taman, tiba-tiba suara kembang api mengagetkannya, mengangkasa indah menghiasinya. ”ada apa ini?, seolah keindahan ini hanya untukku” batin aisha.
Setelah melihat kembang api, mereka langsung pulang, angga mengantarnya sampai ke depan pintu,
”aisha...” panggil angga saat aisha melangkah masuk kerumah, aisha menoleh ”nggak apa-apakan aku pura-pura cinta sama kamu?”, tanya angga, aisha hanya menjawabnya dengan senyuman, kemudian melangkah kembali. ”aisha...!” panggil angga lagi ”assalamualaikum. . . .”
”waalaikum salam. . . .!” jawab aisha.
aisha menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidurnya, perhatian angga selama ini, hanya membuat seseorang cemburu!, tanpa terasa air matanya jatuh mengintip dari sudut matanya, ia sendiri bingung, perasaan apa saat ini!
Di sekolah, bel istirahat sudah berdering nyaring sekali, aisha makin lemas saja, bia pun izin untuk menemui tio pacarnya. beberapa menit kemudian datanglah angga menemui aisha, ia diam sejenak memandangnya. ”Bolehkah aku minta tolong padamu untuk menemaniku menjenguk pujaan hatiku yang sedang sakit sekarang?”tanya angga, Tiba- tiba air mata aisha keluar dari sudut matanya, cepat-cepat ia menghapusnya, kemudian menganggukkan kepalanya. Angga tersenyum dan kemudian pergi, aisha menangis di belakangnya. bel masuk berdering, bia belum terlihat kembali. Hingga beberapa pelajaran terlewati sampai bel pulang berdering, bia tidak terlihat juga!, aisha berjalan sendiri menuju gerbang sekolah, ada suara yang memanggil, aisha menoleh, ternyata abang becak yang punya nama angga, aisha tersenyum, dengan pakaian ala abang becak, angga mengajak aisha pergi. becak mulai melaju perlahan, di perjalanan angga menceritakan tentang pujaan hatinya itu, yang baik dan sederhana.
Setelah beberapa lama, akhirnya becakpun berhenti, angga turun duluan dan mempersilahkan aisha berjalan di depannya. Rumahnya cukup besar dengan halaman yang luas, angga mengetuk pintu, dan di buka oleh seorang wanita setengah baya, angga berbincang sebentar dengannya, kemudian mempersilahkan aisha dan menunjukkan jalan ke kamar sita, pintu kamar di buka oleh angga, terlihat tubuh yang terkulai di atas pembaringan, ”dia sakit leukimia!”kata angga, yang membuat aisha terkejut. aisha tak kuasa melarang angga yang menggenggam erat tangan sita, iapun mengambil wudhu dan mendirikan solat. Seusai sholat, aisha membaca surat yasin dari alqur’an terjemah yang selalu ia bawa, angga menyusul sholat, kemudian berdo’a. Sedang aisha berdiri dan menuju tempat pembaringan sita, telapak tangan aisha yang masih terserap air wudhu, mengelus lengan sita, kemudian jari jemari sita bergerak, dan perlahan matanya terbuka, aisha tersenyum dan memanggil angga.
”maz. . .” panggil sita lemah, dan angga hanya tersenyum, matanya berkaca-kaca, angga menggenggam tangan sita erat.
”kok baru bangun? Maz menunggumu teruz, jangan tidur lagi ya. . . .” kata angga lemah, sita hanya tersenyum. kemudian ia menoleh ke seberangnya, tempat aisha berdiri, aisha hanya tersenyum. Sepertinya sita tak mampu lagi untuk mengeluarkan suaranya, ia hanya menganggukkan kepala dan tersenyum kepada angga, sejenak angga menatap aisha dan kemudian tersenyum kepada sita yang mulai tertidur kembali. setelah merasa cukup lama, aisha mengajak angga pamit, ia bersedia. malampun tiba, aisha tertidur pulas, sekitar pukul 11 malam, hape aisha bergetar, membuatnya terbangun, ternyata bia menelpone dan mengatakan jika ia sedang menunggu di depan rumahnya.
Pagi pun tiba, bia ngomel- ngomel protes, aisha menganggunya ”ya allah bia, tobat donk. . ., masih saja pacaran dari tadi pagi teruz, pulangnya malem-malem” aisha mengomel balik.
”kata tio, umur kita masih panjang tobatnya nanti aja, ketika udah bau tanah!!” kata bia enteng, kemudian hapenya bergetar, ternyata adek tio, tara yang menelpone. Bia mengangkatnya, tetapi saat akan berbicara, bia mendengar tara menangis dengan sesenggukan, ia memberitahu bia jika kakaknya, tio meninggal dunia. bia tidak percaya, tetapi entah mengapa air matanya mengucur deras, kemudian bia menjelaskannya kepada aisha, mereka membuktikan itu dengan pergi kerumah tio, sesampainya di sana, bia terkejut, terpampang bendera kuning menghiasi jalanan.
Wajah tio putih pasih, bia tak bisa lagi meragukan kematian pacarnya itu,”tio.  . . , kenapa kamu ninggalin aku, baru tadi malam kau bilang, jika umur kita masih panjang. . . !!” teriak bia histeris, kedua tangannya menutupi mulutnya, kemudian ia memeluk aisha dengan erat, hingga proses penguburannya, bia masih menangisi kepergian pacarnya tio, tak pernah terlintas sedikitpun tentang kematian muda di fikirannya. Ujian nasional tinggal beberapa bulan lagi, dengan bujukan dan pengetahuan aisha tentang agamanya yang ia jejalkan ke dalam fikiran-fikiran bia, akhirnya ia mau bangkit kembali, dengan sedikit perubahan yang terjadi padanya, sedikit pendiam, namun masih mau belajar dengan aisha, tidak lagi keluar malam, dan yang menakjubkan, jilbab putih pemberian aisha ia kenakan, terlihat cantik sekali. Tio meninggal tidak di ketahui sebabnya, pagi-pagi adiknya sudah menemukannya di atas tempat tidur, dan sudah tidak bernyawa, bahkan polisi sudah memerikasanya, dan hasilnya, itu bukan pembunuhan atau apapun, kematian tio sangat mudah sekali, tak bisa tertebak oleh siapapun. Bia mendapatkan pelajaran berharga bahwa ”kematian datang tak terduga dan bisa kepada siapa saja, entah datang ketika senang, sedih, muda, ataupun tua dan kita harus mempersiapkan semua itu SEGERA.”
Aisha bahagia dengan kembalinya bia yang makin alim saja, angga tidak lagi sering terlihat di hadapannya, ujian sebentar lagi, semua siswa kelas tiga, sibuk belajar mempersiapkan dirinya mengikuti UNAS. Akhirnya hari yang di nantikan tiba, UNAS datang, aisha dan bia mengerjakannya dengan semangat dan baik. Hari kelulusan tiba, Semuanya bergembira ria, mempersiapkan piloxs buat corat coret seragam, kemudian datang angga menghampiri aisha, angga tersenyum, matanya tertuju kepadanya, aisha segera menunduk.  
”aku mau memberitahumu jika aku mau nerusin studyku ke luar negeri, dan aku minta bantuanmu lagi, bolehkah?” pinta angga, namun aisha terdiam, kemudian ia menganggukkan kepalanya.”saat aku selesai studyku, aku akan menikahi sitaku, ” ujar angga membuat aisha terkejut dan mendongakkan kepalanya, namun sejenak kemudian ia menundukkan kepalanya lagi. ”aku titip cincin ini padamu, jika waktunya nanti, aku akan kerumahmu dan mengambilnya lagi.” lanjut angga, ia meletakkan sepasang cincin cantik itu di genggaman aisha, dengan sebuah lipatan kertas kecil kemudian pergi. Dengan menatap punggungnya yang semakin lama menghilang, airmata aisha tak ragu lagi keluar dari matanya. Di dalam kamar, aisha  menangis tersedu, dengan berbekal iman, aisha mampu mengendalikan perasaannya, di ambilnya kotak kecil untuk menyimpan cincin pernikahan angga kelak nanti, tak sengaja aisha membaca sedikit tulisan yang terintip oleh matanya, tertulis di sana ”untuk aisha”, ia terkejut kemudian di bukanya tanpa ragu.

Untuk aisha,
Hari pertama jalan denganmu, dengan naik becak cinta, ku persiapkan taman dengan kerlap kerlip lampu yang indah menghiasinya, kembang api itu untuk cintaku padamu.
Hari kedua jalan denganmu, dengan naik becak cinta pula, menuju rumah sita ADIKKU yang sudah tidak sakit lagi karna sudah pergi selamanya dua bulan lalu, makasih untukmu yang mau menjadi perantara dari alloh membangunkan adikku untuk sempat melihat wajahmu yang indah.
Maaf aku benar-benar mencintaimu ,dan maaf telah membuatmu terbohongi karna rumah yang pernah kita kunjungi adalah rumahku sendiri. Sita adikku pernah bilang, jika dia ingin melihat sita lain yang harus aku lindungi, sebelum penyakitnya membawa dia pergi dan sitaku itu kamu aisha. Aku akan menikahi sitaku. Tolong jaga hatimu untukku, kelak aku akan menjadikanmu halal untuk ku lindungi. Masih banyak penjelasan tentang bukti cintaku padamu. I love u.
Angga with love!

Gemetar aisha membaca surat itu. ”aku siap menunggumu meminangku!,5,6 atau berapa tahun lagi, insyaallah aku siap menjaga hatiku untukmu! Jika aku tak mampu, aku akan berdo’a memohon dengan sangat jodohku adalah kamu angga. Amin! ”


Selesai




By : Sundara Hrdaya
Di persembahkan untuk
Pengguna jilbab sejati







Pengikut